Diposkan oleh Dyte Malmsteen di 01.15 0 komentar
BBC-London (12/3/2011)-Foto diatas adalah foto dari seorang
pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah satu rumah sakit di Oman
dikarenakan over dosis minuman keras. Mayat pemuda tersebut digali kembali dari
kuburnya setelah 3 jam di makamkan yang di saksikan oleh ayahnya sendiri.
Pemuda tersebut meninggal dirumah sakit dan setelah di mandikan di makamkan
secara islam di hari itu juga.
Tetapi setelah pemakaman ayahnya
merasa ragu atas diagnosa dokter dan menginginkan untuk di identifikasi kembali
tentang kebenaran penyebab atas kematian anaknya tersebut. Seluruh kerabat dan
teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat kondisi dari mayat pemuda
tersebut. Mayat tersebut begitu berbeda dalam 3 jam. Dia berubah tampak ke
abu-abuan seperti orang yang sudah tua.
Dengan tampak jelas bekas siksaan
dan pukulan yang amat keras dan dengan tulang-tulang kaki dan tangan yang
hancur begitu juga ujung-ujungnya sehingga menekan kebadannya. apakah benar ini
adalah siksa kubur itu benar adanya?
Seluruh badan dan mukanya memar.
Matanya yang terbuka memperlihatkan ketakutan, kesakitan dan keputus-asaan.
Darah yang begitu jelas menandakan bahwa pemuda tersebut sedang mendapatkan
siksaan yang amat berat.
Alam kubur adalah awal kehidupan
hakiki dari seorang manusia. Mempelajari apa-apa yang terjadi di alam kubur
banyak memberikan faedah. Seseorang yang mengetahui bahwa di alam kubur ada
nikmat kubur tentu akan berusaha sebisa mungkin selama ia masih hidup agar
menjadi orang yang layak mendapatkan nikmat kubur kelak.
Seseorang yang mengetahui bahwa di
alam kubur ada adzab kubur juga akan berusaha sebisa mungkin agar ia terhindar
darinya kelak. Nikmat dan adzab kubur adalah perkara gaib yang tidak terindera
oleh manusia. Manusia yang merasakannya pun tentu tidak dapat mengabarkan
kepada yang masih hidup akan kebenarannya. Maka satu-satunya sumber keyakinan
kita akan adanya adzab dan nikmat kubur adalah dalil Qur’an dan Sunnah.
Dan banyak sekali dalil dari Qur’an
dan As Sunnah serta ijma’ para sahabat dan tabi’in yang menetapkan adanya alam
kubur. Namun sebagian orang dari kalangan ahlul bid’ah mengingkarinya karena
penyimpangan mereka dalam memahami dalil-dalil syar’i.
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu
melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan
sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil
berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang
sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan)
yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap
ayat-ayat-Nya.” (QS. Al An’am: 93)
“Dan janganlah kamu mengatakan
terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan
(sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al
Baqarah: 154)
“Seandainya kalian tidak akan saling
menguburkan, tentulah aku akan berdoa kepada Allah agar memperdengarkan kepada
kalian siksa kubur yang aku dengar.” (HR. Muslim 7393, Ahmad 12026, dari sahabat
Anas bin Malik radhilallahu’anhu)”
“Jika seorang mu’min telah
didudukkan di dalam kuburnya, ia kemudian didatangi (oleh dua malaikat lalu
bertanya kepadanya), maka dia akan menjawab dengan mengucapkan:’Laa ilaaha
illallah wa anna muhammadan rasuulullah’. Itulah yang dimaksud al qauluts
tsabit dalam firman Allah Ta’ala (yang artinya): ‘Allah meneguhkan orang-orang
yang beriman dengan al qauluts tsabit’ (QS. Ibrahim: 27)” (HR. Bukhari 1369,
Muslim 7398)
Ini adalah dalil Al Qur’an sekaligus
As Sunnah. Karena merupakan bukti bahwa surat Ibrahim ayat 27 berbicara tentang
adzab kubur dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri yang
menafsirkan demikian.
“Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar dari sebagian pekuburan di Madinah
atau Makkah. Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang diadzab
di kuburnya. Beliau bersabda, ‘Keduanya sedang diadzab. Tidaklah keduanya
diadzab karena dosa besar (menurut mereka bedua)’, lalu Nabi bersabda: ‘Padahal
itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya diadzab karena tidak
membersihkankan bekas kencingnya, dan yang lain karena selalu melakukan
namiimah (adu domba)” (HR. Bukhari 6055, Muslim 703)
Dan masih banyak lagi dalil dari
hadits-hadits yang shahih mengenai adzab kubur, artikel ini tentu bisa
berpuluh-puluh halaman jika kami bawakan semua.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar